Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap modus baru peredaran narkotika dalam politik elektoral di Tanah Air, khususnya di wilayah Sumatera Selatan, ialah menggunakan narkotika untuk kepentingan politik.
Kepala BNN Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose usai mengikuti aktivitas Gema War On Drugs di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, mengatakan tren baru peredaran narkotika di wilayah itu dikenal dengan julukan narko-politik, ialah menggunakan narkotika sebagai bahan kepentingan politik oleh tokoh-tokoh politik.
"Saya baru kembali dari Sumatera Selatan, sekarang juga di wilayah Sumatera Selatan menurut kapoldanya, menurut kepala BNNP-nya, menurut gubernurnya, ada nan dinamakan narko-politik," kata Golose.
Modus tersebut sengaja digunakan oleh oknum politisi tertentu untuk melanggengkan kepentingan politiknya.
"Jadi, tokoh-tokoh politik ini, mereka menggunakan organ tunggal, kemudian ada namanya remix, kemudian mengedarkan narkotika," jelasnya.
Berita lain dengan Judul: Kodam-Polda Metro Jaya telaah mitigasi ancaman pemilu di Ibu Kota
Dia menjelaskan modus penyalahgunaan narkotika itu adalah dengan mengundang massa, lampau membagikan narkotika dengan motif politik. Oleh lantaran itu, Golose mewanti-wanti agar kejadian tersebut tidak terjadi di wilayah lain, termasuk di Bali.
"Ini tidak boleh terjadi nantinya di Bali, tidak boleh terjadi di tempat lain; tetapi saya sudah mendeklarasikan di sana bahwa kami dan dibantu oleh bapak kapolda yang luar biasa di Sumatera Selatan untuk menghentikan kegiatan-kegiatan serupa," katanya.
Terkait kejadian narko-politik tersebut, Golose belum memastikan sudah berapa lama perihal itu terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Namun, BNN dan pihak kepolisian di Sumatera Selatan memberikan atensi unik untuk memberantas peredaran narkotika di wilayah itu.
Berita lain dengan Judul: Kepala BNN ingatkan visitor tidak edarkan narkotika di Bali
"Saya baru monitor, tetapi ini sudah mulai dilaksanakan. Ada di tempat lain, tidak ada di Bali," imbuh mantan kepala Polda Bali tersebut.
Dia mengatakan narkoba merupakan musuh berbareng nan kudu dilawan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga, itu tidak hanya menjadi tugas BNN karena efeknya sangat rawan bagi generasi muda Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmennya memberantas narkotika di Indonesia, sebanyak 3,6 juta orang diajak bersama-sama menggemakan mars bertemakan "Anti Narkoba" nan diikuti secara luring dan daring di seluruh Indonesia.
Berita lain dengan Judul: Peneliti BRIN: Penundaan pemilu sama saja makar