Kondisi tersebut menyebabkan tanah menjadi jenuh sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah..
Bintan, Kepulauan Riau (BERITAJA.COM) - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca jelek nan terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau disebabkan kejadian Borneo Vortex.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang Hayu Nur Mahron di Tanjungpinang, Selasa, menjelaskan, Borneo Vortex alias pusaran angin nan mempunyai radius putaran pada skala puluhan hingga ratusan kilometer.
Gangguan sirkulasi atmosfer berupa Borneo Vortex di sekitar selat Karimata dan Laut Natuna menyebabkan belokan angin dan perlambatan masa udara di wilayah Pulau Serasan. Kondisi itu menimbulkan akibat berupa curah hujan dengan intensitas tinggi dan lama.
Kondisi itu pula diperppetunjuk dengan adanya Gelombang Ekuatorial Rossby dan Kelvin nan aktif di sekitar wilayah tersebut sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan lebat.
"Cuaca di Serasan dalam beberapa hari terakhir didominasi hujan dengan intensitas lebat nan berjalan lama dan merata. Kondisi tersebut menyebabkan tanah menjadi jenuh sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah," ucapnya.
Menurut dia, tinggi gelombang laut di Perairan Kepulauan Subi dan Pulau Serasan mencapai 4 meter. Kondisi gelombang laut tersebut tentu perlu diwaspadai oleh pengguna perangkat transportasi laut dan juga nelayan.
Berita lain dengan Judul: Kepala BNPB terbang ke Natuna, pastikan penanganan longsor
Sementara kecepatan angin mencapai 30 km/jam. Kondisi cuaca jelek berupa angin kencang dan hujan lebat di Natuna, khususnya Serasan diperkirakan terjadi hingga 12 Maret 2023.
BMKG juga memprediksi cuaca jelek nan juga terjadi di Pulau Bintan (Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) disebabkan kejadian Borneo Vortex tersebut.
Namun dalam sepekan ke depan kondisi cuaca condong berawan hingga berawan tebal dan tetap berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang nan berkarakter lokal alias tidak merata dan berjalan singkat. Gelombang laut di Perairan Bintan mencapai 2,5 meter.
Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi mengatakan pihaknya dan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) berkoordinasi dengan pihak BMKG untuk mendapatkan info mengenai cuaca. KSOP mengijinkan Kapal Bahtera Nusantara (BN) 01 berlayar ke Serasan dari Pelabuhan Roro Tanjunguban, Bintan pada hari ini pukul 15.00 WIB.
Kapal itu mengangkut personil TNI dan Polri nan ditugaskan membantu korban tanah longsor di Pulau Serasan.
Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi di Kabupaten Bintan, Kepri, mengatakan, Kapal BN 01juga mengangkut lima personil pramuka, dan logistik nan dibutuhkan untuk korban musibah tersebut.
Kapal BN 01 berlayar dari Pelabuhan Roro Tanjunguban, Kabupaten Bintan menuju Pulau Serasan kelak sore sekitar pukul 16.00 WIB.
"Saya juga ikut berangkat. Pelayaran dari Perairan Bintan menuju Serasan menyantap waktu sekitar 26 jam," katanya.
Berita lain dengan Judul: TNI AL kerahkan dua KRI kirim support korban longsor di Serasan
Berita lain dengan Judul: Kemenkominfo perbaiki jaringan telekomunikasi di Serasan
Berita lain dengan Judul: 27 rumah tertimbun tanah longsor di Pulau Serasan Natuna
Nikolas Panama
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023