Trending

Bkdi Catatkan Nilai Transaksi Multilateral Rp150 Triliun Selama 2024 - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
Terkait transaksi multilateral, sebagai catatan, di tahun 2024 total transaksi mencapai 1.763.296 lot dengan notional value sebesar Rp150 triliun.

Jakarta (BERITAJA) - Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) alias Indonesia Commodity and Derivatif Exchange (ICDX) mencatatkan nilai (notional value) transaksi multilateral Rp150 triliun sepanjang 2024.

“Terkait transaksi multilateral, sebagai catatan, di tahun 2024 total transaksi mencapai 1.763.296 lot dengan notional value sebesar Rp150 triliun,” kata Direktur Utama BKDI Fajar Wibhiyadi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Sedangkan di tahun 2025 sampai dengan akhir Februari, volume transaksi multilateral tercatat sebanyak 123.126 lot dengan notional value sebesar Rp9.978 triliun. Adapun perjanjian dengan volume transaksi terbesar adalah GOLDGR dengan volume 29.728 lot, perjanjian GOLDUDMic dengan volume transaksi sebanyak 24.224 lot dan CPOTR dengan volume transaksi sebesar 14.668 lot.

Fajar menuturkan Kontrak GOLDGR dan GOLDUDMic merupakan produk transaksi multilateral dengan pedoman komoditas emas, sedangkan CPOTR merupakan produk transaksi multilateral dengan pedoman komoditas Crude Palm Oil (CPO).

Transaksi multilateral merupakan sistem perdagangan dengan banyak penjual berjumpa banyak pembeli dan tidak saling mengenal (many to many). Transaksi ini terjadi di dalam bursa, sehingga seluruh transaksinya otomatis terdaftar di bursa.

Dalam sistem transaksi multilateral tersebut, BKDI sebagai bursa mempunyai peran untuk menyediakan akomodasi dan prasarana kepada personil bursa untuk melakukan transaksi.

Sedangkan Indonesia Clearing House (ICH) sebagai Lembaga Kliring mempunyai peran dalam penjaminan dan penyelesaian transaksi, termasuk di antaranya adalah menata Management Risiko, Margin dan juga Settlement.

Diketahui, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menetapkan beberapa langkah strategis dalam penguatan industri perdagangan berjangka komoditi pada 2025, ialah optimasi penerapan Sistem Resi Gudang dan pengembangan Pasar Lelang Komoditas, penguatan transaksi multilateral berbasis komoditas unggulan Indonesia, dan peningkatan penerapan bursa CPO Indonesia.

Sejalan dengan langkah strategis Bappebti tersebut, BKDI jugamempersiapkan beberapa langkah strategis untuk meningkatkan volume transaksi multilateral, ialah dengan edukasi dan literasi, pengembangan produk, serta penguatan teknologi dan prasarana perdagangan.

“Edukasi dan literasi menjadi sangat penting, lantaran saat ini masyarakat khususnya kalangan upaya yang belum sepenuhnya memahami faedah transaksi multilateral ini,” ujar Fajar.

Dari sisi produk, BKDI bakal terus mengembangkan produk-produk multilateral yang sejalan dengan kebutuhan pasar. Kemudian, BKDI juga bakal terus meningkatkan teknologi dan prasarana perdagangan untuk memberikan pelayanan prima kepada pemangku kepentingan.

Baca juga: BKDI: Konflik Iran-Israel tak berakibat bagi bursa komoditas berjangka

Baca juga: BKDI dukung pengembangan bursa CPO di Sumatera Utara


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025








Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!