Jakarta (BERITAJA) - Harga Bitcoin (BTC) melonjak signifikan setelah rilis info Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat untuk Desember 2024.
CEO Indodax Oscar Darmawan, menilai bahwa lonjakan ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan penanammodal terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai.
“Kita memandang pola yang sama ketika inflasi mulai stabil dan kebijakan moneter condong melunak, Bitcoin mendapatkan momentum kenaikan.
Dengan sasaran inflasi The Fed berada di nomor 2 persen, nyaris tidak ada kesempatan pemotongan suku kembang di akhir bulan nanti.” ujarnya melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Menurut Oscar, keputusan The Fed bakal sangat berpengaruh terhadap pergerakan Bitcoin dan aset mata uang digital lainnya.
"Pasar sangat sensitif terhadap kebijakan moneter. Jika The Fed memberi sinyal bakal menurunkan suku bunga, maka likuiditas bakal meningkat, dan
Bitcoinmampu menjadi salah satu aset yang paling diuntungkan,” katanya.
Selain itu, info Producer Price Index (PPI) yang bakal dirilis pada 24 Januari 2025 diharapkan memberikan sinyal tambahan mengenai tekanan inflasi yang mulai mereda. Oscar menilai bahwa aspek ini bakal memperkuat sentimen bullish bagi Bitcoin.
“Investor institusional sekarang lebih percaya diri dalam memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio mereka. Ketika inflasi dan kebijakan moneter mulai stabil, permintaan terhadap aset mata uang digital condong meningkat,” tambahnya.
Oscar menegaskan bahwa izin dunia juga menjadi aspek krusial dalam pergerakan Bitcoin.
“Dengan semakin banyaknya negara yang mulai menerima Bitcoin sebagai instrumen investasi sah, kita memandang peningkatan mengambil dari lembaga besar. Hal inimampu menjadi pendorong utama bagi nilai Bitcoin dalam jangka panjang,” katanya.
Meski optimis, dia juga mengingatkan penanammodal untuk tetap berhati-hati terhadap volatilitas pasar.
Bitcoin mempunyai esensial yang kuat, lanjutnya, tetapi kita tetap mesti memperhitungkan aspek eksternal seperti kebijakan ekonomi dunia dan pergerakan pasar tradisional.
“Saya percaya bahwa 2025 bakal menjadi tahun krusial bagi Bitcoin dan ekosistem crypto secara keseluruhan. Dengan kombinasi izin yang lebih jelas, mengambil institusional, dan momentum pasar, kitamampu memandang Bitcoin mencapai level yang lebih tinggi," katanya.
Sebelumnya nilai Bitcoin (BTC) melonjak signifikan setelah rilis info Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat untuk Desember 2024. Inflasi tahunan tercatat di nomor 2,9 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Hal ini mendorong nilai Bitcoin melampaui 102.000 dolar AS alias setara dengan Rp1,6 miliar lebih. Kenaikan ini juga diikuti oleh aset mata uang digital lainnya saat pengumuman CPI, seperti Ethereum (ETH) yang mencapai Rp54 juta, XRP di Rp50 ribu, SOL di Rp3,2 juta, dan XLM di Rp7 ribu.
Baca juga: Inflasi mereda, analis: Pasar mata uang digital dan saham AS kompak menghijau
Baca juga: Analis: Koreksi pasar mata uang digital dipicu sentimen inflasi AS dan The Fed
Baca juga: Analis merekomendasikan lima aset mata uang digital potensial 2025 selain Bitcoin
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan