Pertumbuhan nan kuat ini juga bakal didukung oleh parameter ekonomi makro nan stabil
Jakarta (BERITAJA.COM) - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi ASEAN-5 bakal tumbuh sebesar 5,6 persen pada 2024 dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) alias meningkat signifikan dari perkiraan tahun ini nan sebesar 4,6 persen (yoy).
"Pertumbuhan nan kuat ini juga bakal didukung oleh parameter ekonomi makro nan stabil," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam aktivitas High Level Seminar berjudul "ASEAN Matters-Epicentrum of Growth" di Jakarta, Senin.
Negara-negara ASEAN-5 terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Perry menjelaskan salah satu parameter makro nan dimaksud ialah inflasi ASEAN-5 nan diperkirakan turun menjadi 3,2 persen (yoy) pada 2024 dari 3,3 persen pada 2023.
Untuk tahun ini, dia menyebut pertumbuhan ekonomi ASEAN-5 memang bakal sedikit melambat dari nan sebesar 5,3 persen (yoy) pada 2022 menjadi perkiraan sebesar 4,6 persen (yoy), sebagai akibat dari perlambatan ekonomi global.
Selain itu, inflasi nan tinggi pada 2021 sebesar 6,3 persen (yoy) juga tetap sedikit memberi akibat kepada tahun ini lantaran adanya ketidakpastian nilai komoditas global, rantai pasok, dan COVID-19.
Namun, Perry mengatakan perkiraan pertumbuhan ekonomi ASEAN-5 pada tahun ini tetap termasuk tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Dengan begitu, ASEAN menjadi salah satu titik episentrum pertumbuhan dunia.
"Dengan cepat, ekonomi ASEAN-5 bisa tumbuh tinggi dan dengan sigap ASEAN-5 bisa mencapai stabilitas, baik stabilitas ekonomi makro maupun stabilitas keuangan," katanya.
Berita lain dengan Judul: Indonesia mendorong negara-negara ASEAN terapkan ekonomi biru
Berita lain dengan Judul: Bappenas: ASEAN kudu menjadi jangkar stabilitas ekonomi dunia
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023