Jakarta (BERITAJA) - Bank Indonesia Provinsi DKI berkomitmen mengendalikan inflasi melalui sistem pembayaran digital demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif.
"Di tengah tetap berlangsungnya ketidakpastian dunia serta dinamika ekonomi nasional, inflasi Jakarta tetap terkendali dengan digitalisasi sistem pembayaran," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar di pertemuan tahunan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Masyarakat mesti "PeKA" dalam bertransaksi digital
Arlyana mengatakan capaian keahlian ekonomi tersebut dioptimalkan melalui penemuan dan sinergi kelembagaan dalam mendorong berkembangnya sektor prioritas dan potensial di Jakarta hingga terkendalinya inflasi.
Kemudian, tingginya aktivitas visitor dan atraksi, membaiknya intermediasi perbankan, peningkatan penyaluran investasi, serta keahlian ekspor yang membaik.
Baca juga: BI DKI sebut membikin QRIS mudah
Dia menilai keahlian ekonomi Jakarta yang kuat juga tidak terlepas dari sinergi dan kerjasama erat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga stabilitas nilai komoditas pangan serta inklusifitas ekonomi dan keuangan.
Hal itu terwujud melalui penyelenggaraan aktivitas strategis antara lain Jakarta Kreatif Festival (JKF), Jakarta Economic Forum (JEF), Jakarta Investment Festival (JIF), dan Jagoan Wirausaha Jakarta (JAWA).
Dari beragam penemuan dan sinergi yang telah dilakukan tersebut,mampu mengantarkan Jakarta memperoleh beragam penghargaan antara lain Nominasi TPID Terbaik Wilayah Jawa dan Bali, TP2DD Provinsi Terbaik II Wilayah Jawa dan Bali serta TP2DD dengan Program Unggulan Terbaik II Nasional.
Senada, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Ibu Sri Haryati menyampaikan keahlian ekonomi Jakarta mempunyai peran krusial bagi stabilitas ekonomi nasional.
"Dengan pangsanya yang besar, Jakarta memerlukan sinergi untuk transformasi pengendalian inflasi dan mendorong investasi prasarana yang sejalan dengan visi Jakarta sebagai Kota Global berkekuatan saing," ucap Sri.
Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2025.
Adapun prioritas pembangunan berfokus pada transformasi ekonomi, peningkatan daya saing dan investasi daerah, peningkatan daya tarik pariwisata melalui hubungan budaya (cultural interaction), serta pembuatan dan ekspansi kesempatan kerja.
Program strategis ini dilakukan melalui sinergi dan kerjasama antara lembaga, instansi, perbankan, bumi usaha, akademisi, asosiasi, dan seluruh pihak untuk mendukung stabilitas ekonomi Jakarta serta pengembangan Jakarta sebagai Kota Global.
"Prospek perekonomian Jakarta pada 2025 tetap berkesempatan tumbuh tinggi," ucapnya optimis.
Optimisme ini didukung oleh konsumsi masyarakat yang tetap kuat, investasi pemerintah dan swasta yang terus berlanjut, akselerasi program digitalisasi, serta sinergi area aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur (Jabodetabekjur) yang semakin solid.
Dengan demikian, diharapkan inflasi Jakarta diprakirakan tetap terkendali dalam kisaran sasaran sasaran nasional yang didukung oleh kondisi pasokan bahan pangan yang terjaga sejalan dengan prakiraan minimalnya anomali iklim.
Lalu, support program pemerintah, serta sinergi TPID dalam pengendalian inflasi termasuk penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024