Bi: Divergensi Ekonomi Dunia Berlanjut, Ketidakpastian Global Tinggi - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengutarakan divergensi ekonomi bumi bersambung dengan ketidakpastian dunia yang tetap tinggi.
“Perekonomian Amerika (AS) diperkirakan tetap kuat ditopang oleh konsumsi rumah tangga seiring bayaran dan produktivitas yang tinggi serta perbaikan investasi,” kata Perry dalam konvensi pers hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Februari 2024 di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, ekonomi Eropa, Tiongkok, dan Jepang tetap lemah dipengaruhi permintaan domestik yang belum kuat serta keahlian eksternal yang menurun sejalan dengan perekonomian dunia yang melambat dan akibat dari penerapan kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat.
Perry menambahkan ekspansi ekonomi India juga tertahan akibat proses konsolidasi fiskal dan investasi yang belum kuat.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi bumi tahun 2025 diperkirakan sebesar 3,2 persen," kata dia.
Baca juga: Ekonom proyeksikan BI-Rate tetap 5,75 persen pada RDG hari ini
Di sisi lain, ketidakpastian pasar finansial dunia tetap tinggi dipengaruhi kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang lebih sigap dan lebih luas dari perkiraan semula serta petunjuk kebijakan Bank Sentral Amerika.
Pertumbuhan ekonomi dan inflasi Amerika Serikat yang tinggi berakibat pada ekspektasi penurunan Fed Fund Rate (FFR) yang lebih terbatas.
Kebijakan fiskal Amerika yang lebih ekspansif mendorong imbal hasil alias yield US Treasury tetap tinggi, meskipun sedikit menurun akibat naiknya permintaan penanammodal dunia terhadap US Treasury.
Perkembangan tersebut menyebabkan besarnya preferensi penanammodal dunia untuk menempatkan portofolionya ke Amerika Serikat.
Baca juga: IHSG diprediksi menguat di tengah pasar tunggu rilis BI-Rate
Indeks mata duit dolar Amerika Serikat tetap tinggi dan menekan beragam mata duit dunia.
"Ketidakpastian dunia yang tetap tinggi ini terus memerlukan penguatan respon kebijakan yang terus ditingkatkan sehingga dapat memitigasi akibat rambatannya untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik," kata Perry.
Editor: Arman
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: