Jakarta (BERITAJA.COM) - Dokter ahli kandungan dari Universitas Padjajaran dr Boy Abidin, SpOG(K) mengatakan bahwa kenaikan berat badan nan berlebihan pada ibu mengandung sangat rawan karena dapat meningkatkan akibat kematian janin.
Berita lain dengan Judul: Pentingnya perbaikan gizi pada ibu mengandung untuk cegah anak stunting
"Kalau ibu naik berat badan berlebihan, berisiko diabetes, dan glukosuria itu cukup membahayakan bagi bayi, misalnya dapat menyebabkan kematian (janin) dalam kandungan," kata Boy dalam aktivitas jumpa media di Jakarta, Kamis.
Anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) itu menjelaskan, jika ibu mengalami glukosuria akibat kenaikan berat badan berlebihan, maka janin bakal berkembang sangat besar. Kemudian, terjadilah kerusakan kontrol insulin.
“Akibatnya, bayi mengalami hipoglikemia alias kekurangan gula. Ini lantaran gula dpetunjuk (ibu) tinggi, insulinnya naik dan gula dpetunjuk bakal ditekan. Bayinya besar tapi tidak mendapat nutrisi nan cukup, dan ini bisa terjadi kematian di dalam kandungan,” jelasnya.
Berita lain dengan Judul: Ibu mengandung dengan gangguan jantung bisa tingkatkan akibat bayi stunting
Di samping itu, dia menambahkan, kelebihan berat badan pada ibu mengandung juga menimbulkan akibat tekanan hipertensi dan preeklamsia.
"Preeklamsia menyebabkan kejang. Jantung kerjanya bertambah, pembuluh dpetunjuk menyempit, akhirnya bayinya kudu segera dilahirkan agar ibu selamat. Jadi kondisi ini memang kadang kita kudu memilih antara ibu alias bayi nan diselamatkan," ujarnya.
Adapun rekomendasi kenaikan berat badan selama kehamilan, kata Boy, adalah tergantung berat badan ibu sebelum hamil. Pada ibu kurang gizi alias kurus, maka diharapkan ada peningkatan berat badan lebih besar dari ibu dengan status gizi baik alias normal.
Jika indeks massa tubuh (IMT) ibu sebelum mengandung kurang dari 18,5 alias kurus, maka rata-rata kenaikan berat badan di trimester dua dan tiga adalah 0,5 kg per minggu alias 12,5-18 kilogram selama kehamilan.
Berita lain dengan Judul: Ukur lengan atas jadi langkah identifikasi bumil kurang energi
Sedangkan jika IMT sebelum mengandung adalah 18,5-24,9 alias normal, rata-rata kenaikan berat badan di trimester dua dan tiga sebaiknya 0,4 kg per minggu alias 11,5-16 kilogram selama kehamilan. Sementara itu, jika IMT sebelum mengandung 25-29,9 alias di atas normal, rata-rata kenaikan berat badan di trimester dua dan tiga adalah 0,3 kg per minggu alias 7-11,5 kg selama kehamilan.
"Kalau obesitas alias IMT-nya lebih dari 30, rata-rata kenaikan berat badannya lebih sedikit lagi ialah 0,2 kg per minggu alias 5-9 kg selama kehamilan," imbuh Boy.
Untuk itu, Boy pun menyarankan ibu mengandung untuk menjaga berat badan agar tidak naik berlebihan dengan menerapkan pola makan gizi seimbang. Menurutnya, kunci gizi seimbang adalah ragam dan jumlah makanan nan dikonsumsi serta aktivitas bentuk sesuai kondisi tubuh.
Ia juga mengatakan, kombinasi makanan dengan susu kehamilan bisa menjadi solusi bagi ibu mengandung nan mau memenuhi kesulitan asupan nutrisi dari makanan pokok lantaran merasakan mual dan tantangan lainnya.
"Susu kehamilan bisa menjadi pilihan dalam meyakinkan bahwa kebutuhan gizi tubuh ibu mengandung dan janinnya dapat terpenuhi," katanya.
Melihat perihal tersebut, PT Fonterra Brands melalui produk susu kehamilan Anmum meluncurkan Anmum Lite nan mengandung nutrisi komplit termasuk protein, masam folat, unsur besi, iodium, kalsium, serat pangan, dan zinc serta 25 persen lebih rendah lemak, tanpa tambahan gula, dengan total 100 kkal per gelasnya.
Scientific & Nutrition Manager Fonterra Brands Indonesia Haryadi Raharjo mengatakan, meminum Anmum Lite dua gelas sehari, nutrisinya setara dengan konsumsi satu porsi makanan tambahan gizi seimbang ibu hamil.
"Susu Anmum Lite bisa dinikmati di beragam kesempatan, contohnya sebagai kawan camilan dengan menu sehat dan bergizi lainnya," ujar Haryadi.
Berita lain dengan Judul: Dokter umum puskesmas mulai beri jasa USG ibu hamil
Berita lain dengan Judul: Dinas Kesehatan Subang penjelasan soal ibu mengandung susah akses layanan
Berita lain dengan Judul: BKKBN: Penurunan nomor kelahiran di Aceh bukan lantaran resesi seks
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023