Bapanas: Stok Beras Di Gudang Bulog Capai 2,1 Juta Ton Jelang Lebaran - Beritaja

3 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut bahwa stok persediaan beras pemerintah (CBP) yang ada di penyimpanan Perum Bulog saat mencapai 2,1 juta ton menjelang Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

"Badan Pangan Nasional telah menugaskan Bulog untuk menjaga stok beras nasional, dan saat ini stok beras di Bulog sangat kondusif di 2,1 juta ton," kata Arief dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

Stok persediaan beras pemerintah berfaedah untuk menjaga kestabilan harga, mengantisipasi kekurangan pasokan, serta memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Ini bukan persiapan jangka pendek, sebulan alias dua bulan, melainkan program yang telah dipersiapkan sejak tahun lalu," ucap Arief.

Di sisi lain, Wakil Direktur Utama Perum Bulog Marga Taufiq mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyerapan sebesar 400 ribu ton lebih gabah setara beras hingga Maret 2025, untuk memastikan persediaan beras pemerintah.

"Kita sudah info kemarin, kita sudah melewati 400 ribu ton (penyerapan gabah petani setara beras) di seluruh Indonesia," kata Marga ditemui di sela menghadiri panen raya di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (22/3).

Bulog rutin melakukan jumput bola dengan turun langsung ke lapangan dalam melakukan pembelian gabah petani.

Marga menekankan pentingnya keterlibatan langsung dengan petani untuk mengatasi beragam hambatan yang mereka hadapi demi kesejahteraan petani dan merasakan faedah dari kebijakan nilai pembelian pemerintah (HPP) gabah Rp6.500 per kg saat ini.

Bulog berupaya datang di tengah-tengah petani untuk memastikan penyerapan gabah melangkah lancar dan petani dapat menikmati hasil yang semestinya mereka terima, sehingga penyerapan optimal dan memberikan faedah ke petani.

Marga menyebut bahwa penyerapan gabah petani saat ini mengalami peningkatan jika dibandingkan penyerapan pada musim panen sebelumnya. Saat ini mampu mencapai 26 ribu ton per hari.

"Dan rata-rata kita sekarang ini naik terus Tadinya di bawah 20 ribu ton sehari, sekarang kita 26 ribu ton," jelas Marga.

Ia juga menegaskan bahwa perawatan maksimal terhadap beras yang ada di penyimpanan dilakukan untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga dan bebas dari kutu demi ketahanan pangan nasional.

Bulog melakukan perawatan dengan sistem terjadwal, seperti pemeriksaan berkala setiap bulan, dua bulan, dan tiga bulan untuk menjaga kualitasnya.

Selain itu, Bulog juga mengadakan pemeliharaan unik dengan program fumigasi untuk mengendalikan (benih)penyakit dan kutu yang dapat merusak kualitas beras yang disimpan di gudang.