Bantuan Kesehatan Dari China Sangat Bantu Myanmar Yang Terdampak Gempa - Beritaja

Dalam wawancara dengan baru-baru ini, Win Hlaing Phyo, ketua tim dari Unit Epidemiologi Pusat Kementerian Kesehatan Myanmar di Mandalay yang bekerja di sejumlah area-area terdampak gempa, mengatakan bahwa tim kesehatan China bekerja secara sistematis dan dapat diandalkan.

"Tim kesehatan China sedang melakukan pengetesan terhadap air dan nyamuk untuk membantu kami mendeteksi akibat kesehatan potensial sejak awal serta memungkinkan adanya kerja sama dalam langkah-langkah pencegahan," ujarnya.

"Kami sedang bekerja sama dengan tim kesehatan China terutama dalam pengendalian pandemi pascagempa dan tindakan pencegahan epidemiologi, seperti berbagi pengetahuan tentang kebersihan makanan, air bersih, kebersihan tangan, dan sanitasi, serta pemantauan vektor nyamuk," imbuhnya.

Pejabat kesehatan tersebut menjelaskan bahwa air dan makanan yang tidak bersih dapat memicu akibat kesehatan serius pada periode pascagempa, seperti epidemi alias penyakit menular, dan pengetesan yang dilakukan tenaga medis China mengenai hal-hal tersebut sangat membantu para korban gempa.

"Mereka sangat ramah, tidak diskriminatif, dan bersedia berbagi pengetahuan serta bekerja sama. Kehadiran mereka sungguh berharga," katanya.

Tenda-tenda yang disediakan China juga sangat membantu para penyintas. "Mereka menyediakan tenda sementara, bilik mandi, toilet, dan sistem pembuangan limbah. Kontribusi ini sangat efektif," jelasnya.

Berkenaan dengan hambatan bahasa, dia mengutarakan bahwa tim kesehatan China membawa cukup banyak translator untuk memastikan kelancaran komunikasi.

"Kami sangat termotivasi lantaran salah satu negara terdepan di bumi di bagian teknologi dan kedokteran turut membantu kami. Pekerjaan mereka betul-betul efektif," ungkapnya.

"Pengujian sangat krusial dalam jasa kesehatan. Saat kita melakukan pengujian, kita mendapatkan hasil. Jika kita mampu mengidentifikasi potensi ancaman kesehatan masyarakat, kita mampu mengambil langkah pencegahan yang tepat waktu," tegasnya.

Tim kesehatan China yang terdiri dari 50 orang, dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan pencegahan epidemi, tiba di Myanmar pada 19 April untuk mendukung upaya pengendalian dan pencegahan kesehatan masyarakat pascagempa mematikan tersebut.

Tim tersebut membawa peralatan pengetesan laboratorium dan pasokan reagen yang mampu melakukan hingga 80 jenis pengetesan berbeda di Myanmar.

Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh tim kesehatan China meliputi pengambilan dan pengetesan sampel air, pemantauan penyakit yang ditularkan nyamuk, pemeriksaan sanitasi lingkungan, pedoman vaksinasi, support psikologis pascabencana, pertukaran pengetahuan dengan tenaga kesehatan masyarakat Myanmar, serta training keahlian laboratorium.

Hingga 9 Mei, info resmi menunjukkan bahwa gempa bumi di Myanmar telah merenggut sekitar 3.800 jiwa dan melukai lebih dari 5.100 orang, sementara sekitar 100 lainnya tetap dinyatakan hilang.