Jakarta (BERITAJA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara menjadi Siaga (Level III) dengan area ancaman yang mesti dihindari masyarakat berada pada radius 4 kilometer dari petunjuk bukaan kawah aktif.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa tingkat aktivitas Gunung Ibu diturunkan dari Awas (Level IV) menjadi Siaga pada Selasa, (28/1), yang dilakukan berasas hasil pengamatan secara visual dan instrumental yang menunjukkan adanya penurunan aktivitas vulkanik dari gunung strato itu.
Petugas pos pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Halmahera Barat mendapati pada medio 1-27 Januari jumlah kegempaan yang terekam dan tinggi kolom erupsi mulai menurun.
Baca juga: Gunung Ibu kembali lontarkan lava pijar setinggi 300 meter
Selain itu, kejadian erupsi yang disertai dengan lontaran lava pijar juga mulai berkurang dibandingkan dua pekan sebelumnya (1-14 Januari) dan termasuk jarak lontarannya juga semakin memendek, ialah dalam radius 500 meter dari bibir kawah.
Namun, menurut Wafid, masyarakat di Halmahera Barat yang berada di luar radius 4 kilometer dan berada di luar sektoral 5 kilometer dari bukaan kawah aktif Gunung Ibu tetap mesti meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi pengpetunjukan dari pemerintah daerah.
Menurut dia, pada periode yang sama itu juga tetap teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi sekitar 100-600 meter dari puncak. Data deformasi ialah pengukuran jarak elektoronik (EDM) juga memperlihatkan adanya tren deflasi.
Badan Geologi mengkonfirmasi bahwa terdengar suara dentuman serta gemuruh pada beberapa kejadian erupsi hingga ke pos pengamatan Ibu, disertai lontaran lava pijar yang mencapai radius hingga sekitar 1,5 kilometer dari bibir kawah.
"Aktivitas kegempaan selama periode 1 – 27 Januari itu didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa letusan, gempa hembusan, dan gempa tektonik jauh yang tetap terjadi setiap hari," kata dia.
Selama periode ini pihaknya merekam terjadi sebanyak 1.747 kali gempa letusan, 87 kali gempa guguran, 2.976 kali gempa hembusan, 427 kali gempa harmonik, 25 kali gempa tornillo, 11.746 kali gempa vulkanik dangkal, 665 kali gempa vulkanik dalam, 88 kali gempa tektonik lokal, 1 kali gempa terasa (Skala IV MMI), dan 522 kali gempa tektonik jauh.
Baca juga: 1.214 jiwa mengungsi akibat erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat
Baca juga: BNPB: Pengungsian erupsi Gunung Ibu diperluas menjadi 12 lokasi
Badan Geologi mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Ibu juga mesti mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu dari bagian puncak saat terjadi hujan deras, lantaran dengan menumpuknya material vulkanik di puncak Gunung Ibu potensi guguran lahar juga semakin besar.
Hasil survei terakhir oleh petugas pengetahuan bumi berbareng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun lalu, didapati sedikitnya ada 300-500 ribu meter kubik ketebalan material vulkanik yang mengendap di sekitaran kawah aktif Gunung Ibu dan sewaktu-waktu terbawa turun berbareng hujan deras melalui empat aliran sungai yang ada.
Editor: Hany
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan