Trending

Arupa Libatkan 450 Petani Dalam Restorasi Hutan Tulungagung - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Tulungagung, Jatim (BERITAJA) - Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam (uPA) melibatkan 450 petani dalam program restorasi rimba di Desa Besole, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melalui inisiatif perhutanan sosial berbareng Kelompok Tani Hutan (KTH) Agro Makmur Lestari.

Direktur Eksekutif uPA Edi Suprapto, di Tulungagung, Rabu, menjelaskan program yang didanai The Asia Foundation melalui program SETAPAK 4 ini menargetkan pemulihan 233,4 hektare rimba kritis sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

"Kami mau merehabilitasi area rimba yang sebagian besar berupa lahan kritis. Upaya ini tidak hanya bermaksud memulihkan ekosistem, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal," kata Edi saat ditemui di Bappeda Tulungagung.

Baca juga: Deforestasi dan degradasi rimba di Tulungagung capai 20 ribu hektare

Edi menyoroti pola tanam masyarakat yang condong mengandalkan tanaman semusim, seperti jagung, yang memperburuk kondisi lahan.

Sebagai solusi, uPA merancang aktivitas inti seperti pembuatan persemaian semipermanen, penanaman 56.250 bibit pohon kayu, kopi, dan tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species), serta pemberdayaan wanita petani melalui demplot tanaman sayur.

"Keterlibatan wanita menjadi salah satu prioritas kami, baik melalui training maupun pengelolaan ekonomi berbasis hutan," ujarnya.

Baca juga: IKA Unair gelar penghijauan di area Geosite Tenggar Tulungagung

Program ini diawali dengan lokakarya sosialisasi yang menghadirkan pemangku kepentingan, termasuk Dirjen Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, serta Pemerintah Kabupaten Tulungagung.

"Kami berambisi ada support nyata dari beragam pihak agar program ini melangkah optimal," ujar Edi.

Selain rehabilitasi ekologi, program ini juga dipetunjukkan untuk menyelesaikan bentrok tenurial dan mendorong kesetaraan kelamin dalam pengelolaan hutan.

"Kami mau memastikan faedah program ini tidak hanya ekologis, tetapi juga berakibat sosial dan ekonomi secara berkepanjangan bagi masyarakat, termasuk petani perempuan," tutur Edi.

Baca juga: FAO: Restorasi rimba bantu pulihkan kesehatan dan kesejahteraan

Program ini direncanakan berjalan selama 18 bulan dan diharapkan menjadi model keberhasilan restorasi rimba berbasis masyarakat di Indonesia.


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025








Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!