Trending

Arahan Lengkap Presiden Pada Sidang Kabinet Paripurna Pertama 2025 - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Anak-anak Indonesia mesti kuat, mesti cerdas, mesti semangat, mesti sekolah dengan baik. Saya berkeinginan untuk melakukan langkah-langkah intervensi kepada semua sekolah di Indonesia, sekolah dasar, sekolah menengah, SMP, SMA, semua sekolah yang dibina

Jakarta (BERITAJA) - Presiden RI Prabowo Subianto, yang didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, mengadakan Sidang Kabinet Paripurna pertama pada tahun 2025 berbareng seluruh jejeran dari Kabinet Merah Putih, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, dengan isi pengpetunjukan lengkap, sebagai berikut:

Assalamualaikum Wpetunjukmatullahi Wabarakatuh,

Selamat sore, salam sejahtera bagi kita semua. Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan

Yang saya hormati, Wakil Presiden Saudara Gibran Rakabuming Raka, para menteri koordinator Kabinet Merah Putih, para menteri, para kepala badan, jaksa agung, Kepala BIN, Kapolri, KASAD mewakili Panglima TNI yang sedang dinas ke luar negeri, serta seluruh wakil menteri dan personil Kabinet Merah Putih yang saya banggakan.

Hari ini saya mengundang seluruh kabinet untuk kita melaksanakan sidang paripurna. Tentunya ini adalah pertemuan kita sesudah kita resmi tiga bulan menjabat, setelah kita selesai dilantik 20 Oktober yang lalu, kemudian saudara-saudara dilantik besok harinya, tanggal 21 (Oktober) dan para wakil menteri sorenya.

Jadi kita resmi menjabat menjalankan mandat dari rakyat tiga bulan. Untuk itu walaupun sebenarnya saya tidak pernah bekerja dengan sasaran ratusan hari alias bulanan tapi bagaimanapun itu merupakan suatu tonggak, suatu tahap yang kita selesaikan. Dan untuk itu, saya kira secara objektif kita boleh bangga bahwa kita telah menunjukkan suatu hasil yang menuju kepada sasaran-sasaran kita.

Saya penghargaan kerja saudara-saudara sekalian. Saya merasakan dan saya menilai kabinet kita sekarang bekerja sebagai satu tim. Saya merasakan ada suatu kekompakan, suatu kerja sama yang baik. Di sana sini tentunya tetap mesti kita perbaiki, itu wajar ya. Tetapi yang saya rasakan adalah semua menteri, semua wakil menteri punya kemauan yang sangat keras untuk memberi hasil kepada rakyat. Itu yang saya rasakan, dan saya mau mengucapkan terima kasih kepada kerabat sekalian. Demikianlah yang diharapkan rakyat kita. Kita berada di trajectory yang benar

Saudara sekalian. Saya tadi pagi kebetulan berjumpa dengan Profesor Emil Salim, seorang senior, usianya 94 tahun, acapkali jadi menteri, ya beliau menyampaikan pesan-pesan, menyampaikan harapan-harapan, dan menyampaikan apa-apa yang beliau jadikan pegangan beliau.

Inti yang saya kira saya tangkap dari beliau, beliau ingatkan, bahwa seorang menteri adalah seorang pejabat negara, berfaedah orientasi pengabdiannya adalah negara. Kita, dari sistem politik kita, politik kita adalah politik konstitusional di mana politik kita dijalankan melalui partai politik. Kedaulatan rakyat dilaksanakan melalui partai politik, melalui perwakilan. Dan itu betul bahwa sistem konstitusi kitamampu dikatakan adalah sistem campuran, presidennya dipilih langsung dari rakyat, presidennya mempunyai wewenang-wewenang presidensial, tetapi parlemen DPR mempunyai kewenangan pengawasan, kewenangan anggaran yang sangat besar.

Dengan demikian kita telah menjalankan "state craft" kita, bernegara kita telah kita jalankan dengan tahap demi tahap, tahun demi tahun melalui pengalaman, melalui cobaan, melalui rintangan, tapi tahap demi tahap kita telah maju, telah menyelesaikan masalah-masalah bangsa dan masalah-masalah negara.

Dengan demikian saudara-saudara, apa yang kemarin alias apa yang tadi disampaikan sebagai angan para senior kita, kita diingatkan bahwa sebagai pejabat negara orientasi kita pertama untuk negara. Kita memang ada yang berasal dari partai politik, ada yang berasal dari organisasi kemasyarakatan dan sebagainya. Ada yang berasal dari bumi akademi, bumi ilmuwan, ada yang dari NGO, ada yang dari LSM.

Tapi begitu kita sudah disumpah, begitu kita menjabat sebagai pejabat negara orientasi kita kepentingan kita adalah untuk negara, dan untuk itu saya ucapkan terima kasih lantaran saya rasakan walaupun begitu banyak tokoh-tokoh dari beragam latar belakang tapi yang saya rasakan sekarang orientasi kita adalah kepentingan negara, kepentingan rakyat. Dan saya kira ini dirasakan oleh rakyat kita.

Saudara-saudara. Dari hasil sementara kita, kita merasakan bahwa pemerintah kita efektif. Di akhir tahun 2024, di bulan hari Natal, tahun baru melangkah dengan lancar, dengan aman. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pejabat mengenai dan jajarannya yang telah bekerja keras, Menko Polkam, Menko Infrastruktur, Menko Pangan, semua Menko, Kapolri, Panglima TNI yang bekerja keras menjamin keamanan keselamatan, Menteri Perhubungan, Menteri BUMN dan semua menteri-menteri lain yang saya monitor, turun ke bawah, turun ke lapangan memantau perkembangan. Kita juga membuktikan bahwa pemerintah kita efektif, pemerintah kitamampu menjalankan manajemen negara dengan handal.

Saudara-saudara. Bagaimanapun di bulan-bulan yang kritis tersebut biasanya ditandai oleh banyak kecelakaan lampau lintas, ditandai oleh kesiapan bahan pangan bahan-bahan pokok yang penuh dengan perubahan nilai dan sebagainya, kali ini kita sukses untuk menjalankan suatu keadaan yang stabil penuh ketenangan penuh kesejukan. Di tengah banyak bumi dilanda bentrok ketegangan krisis apalagi perang, kitamampu menjaga kesejukan, ketenangan, perdamaian di negara kita.

Saudara-saudara sekalian. Saya juga terima kasih dalam tiga bulan kita, kita telah memberi bukti kepada rakyat, kebijakan-kebijakan kita adalah kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat, berpihak pada kepentingan negara.

Yang pertama tentunya saya menyampaikan penghargaan kepada Menteri Keuangan dan semua timnya yang telah menyusun APBN dengan baik dan cermat, bekerja keras lantaran saya terus-menerus monitor, saya terus-menerus menuntut penghematan, efisiensi. Saya menuntut keberanian, memotong hal-hal yang tidak esensial. Saya tegaskan bahwa kriteria anggaran yang bakal kita laksanakan kriteria pertama adalah mestimampu menciptakan lapangan kerja. Sudah saya katakan berkali-kali.

Kedua, mesti meningkatkan produktivitas. Produktivitas ini mestimampu diukur dengan kuantifikasi. Berapa devisa yang dihasilkan? Berapa devisa yang dihemat? Kemudian kriteria selanjutnya adalah mesti mengpetunjuk kepada swasembada pangan dan swasembada energi. Kita mestimampu memberi makan kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak lagi impor dan saya terima kasih kepada jejeran menteri-menteri yang telah melaporkan kepada saya tahun 2025 ini kita tidak bakal impor beras lagi, tidak bakal impor jagung lagi, tidak bakal impor garam lagi.

Artinya sasaran yang saya berikan kepada kabinet bahwa Indonesia kita mesti swasembada pangan dalam waktu 4 tahun, Alhamdulillah sasaran itumampu kita capai akhir 2025, paling lambat tahun 2026. Jadi mungkin tiga tahun lebih sigap dari sasaran yang kita tetapkan. Artinya, bahwa dengan niat baik dengan kerja keras, dengan orientasi kepada negara dan bangsa, kebijakan yang masuk logika bakal membuahkan hasil yang cepat, ini mesti kita yakini.

Kemudian kriteria selanjutnya adalah mestimampu memberi terobosan teknologi. Dari prioritas kita itu, satu tadi bahwa mesti menciptakan lapangan kerja, tingkatkan produktivitas, swasembada pangan, swasembada energi. Dengan swasembada pangan dan swasembada energi, kita aman. Kita tidak boleh berjuntai kepada sumber di luar negeri. Sudah acapkali saya tekankan itu. Dalam krisis dunia, tidak ada negara yang bakal mengizinkan pangan keluar dari negaranya. Ini sudah norma sejpetunjuk. Dan kriteria selanjutnya mestimampu menghasilkan terobosan teknologi, berfaedah pengeluaran investasi untuk sumber daya manusia, untuk pendidikan, untuk sains dan teknologi ini termasuk sesuatu yang vital dan sesuatu yang mesti kita jalankan.

Jadi saudara-saudara, saya tegaskan kembali bahwa hal-hal di luar itu yang berkarakter seremoni, upacara, merayakan ulang tahun ini, ulang tahun itu, hari ini hari itu kita tidak anggarkan. Perayaan sejpetunjuk, seremoni ulang tahun, laksanakan secara sederhana di instansi di ruangan, jika perlu yang datang hanya 15 orang, sisanya di vicon (video conference) kan. Perjalanan dinas dikurangi, saya pangkas setengah. Dengan separuh kitamampu menghemat Rp20 triliun lebih. Kalau kita hitung 20 triliun, berapa puluh ribu gedung sekolahmampu kita perbaiki.

Jadi saya katakan betul-betul bahwa saya sangat serius dalam perihal ini. Saya minta loyalitas semua menteri, semua kepala badan untuk alim dalam perihal ini. Dan saya terima kasih kepada tim finansial yang telah menjalankan penyisiran, kajian terhadap anggaran sampai serinci-rincinya, jika tidak salah mungkin sampai satuan ke-9 jika tidak salah. Mungkin pertama kali dalam sejpetunjuk, ya Presiden Republik Indonesia mengecek sampai satuan ke-9. Jadi saudara-saudara pun mungkin tidak tahu anggaran-anggaran tersebut ya. Karena kita sudah lama jadi orang Indonesia. Tapi ini saya kira sesuatu yang membanggakan. Dengan demikian kitamampu bekerja dengan sangat cepat.

Saudara. Program Makan Bergizi kita melangkah Alhamdulillah kita telah luncurkan tanggal 6 Januari yang lalu, sampai sekarang sukses melayani 650.000 anak-anak kita di 31 provinsi. Ini berkah kerja keras banyak pihak, Kepala Badan Gizi jajarannya, Mendagri, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Bappenas, Menteri Desa, Menteri BUMN, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, para kepala sekolah, para gubernur, bupati, tentunya Menteri Keuangan. Dan untuk Januari sampai April 2025 program ini sasarannya adalah 3 juta anak. Bulan April sampai Agustus 2025 bakal menuju 6 juta anak. September kita harapkan 15 juta anak. Dan akhir 2025 sasaran kita adalah semua anak-anak Indonesiamampu dapat makanan bergizi.

Saudara-saudara, terima kasih kerja sama ini. Seluruh kementerian/lembaga ikut mengamankan dan menyukseskan program ini. Kita bakal bersinergi dengan pemerintah daerah, gubernur, bupati, wali kota dan seluruh perangkat daerah. Saudara-saudara, ini adalah masalah strategis. Kita memperkuat masa depan Indonesia.

Anak-anak Indonesia mesti kuat, mesti cerdas, mesti semangat, mesti sekolah dengan baik. Saya percaya dalam waktu yang tidak lama kita bakal memandang peningkatan hasil keahlian akademis anak-anak kita. Saya juga berkeinginan untuk melakukan langkah-langkah intervensi kepada semua sekolah di Indonesia, sekolah dasar, sekolah menengah, SMP, SMA, semua sekolah yang dibina oleh pesantren, dengan teknologi. Kita bakal masuk ke semua sekolah dengan teknologi, kita mau mempercepat penyampaian pelajaran untuk semua sekolah kita.

Saudara-saudara, saya juga berterima kasih kepada Menko Perekonomian dan menteri ekonomi yang telah menggagas, menyusun konsep-konsep yang diwujudkan dalam produk-produk dalam kebijakan-kebijakan yang pro rakyat, penghapusan utang kepada petani dan nelayan yang mengalami kesulitan bayar sekian belas tahun, kemudian juga beragam support langsung, beragam support mengurangi kewajiban-kewajiban terutama rakyat yang di golongan yang paling bawah dan paling lemah.

Saya kira kelak mungkin Menko Perekonomian dengan Menteri Keuanganmampu juga menjelaskan ke masyarakat berapa kebijakan-kebijakan yang telah kita lakukan. Kita juga dalam waktu dekat kita juga bakal mewajibkan semua perusahaan yang menerima angsuran dari bank pemerintah mesti menempatkan hasil penjualan ekspornya di bank di Indonesia.

Saya kira ini hanya wajar, ini masuk akal. Mereka berupaya dengan biaya yang berasal dari rakyat Indonesia, setelah mereka berupaya dan mereka lakukan penjualan, hasil penjualannya wajar jika ditaruh di bank-bank di Indonesia. Saya kira bakal segera keluar dan bakal bertindak kurang lebih 1 bulan dari sekarang. Jadi ini adalah sesuatu yang logis, yang masuk akal.

Kemudian, saya juga sudah memberi keputusan kepada unsur penegak hukum, Jaksa Agung, BPKP, Kapolri dan Panglima TNI untuk menegakkan norma dan patokan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang melanggar ketentuan-ketentuan pertanahan dan hutan, ketentuan-ketentuan kita mesti dipatuhi, tidak ada yang mempunyai perlakuan khusus.

Bagi mereka yang sudah diberi kesempatan acapkali untuk menyelesaikan kewajiban-kewajibannya dan tidak melakukan, ya pemerintah bakal melaksanakan kewajibannya, mencabut izin dan menguasai kembali lahan-lahan tersebut, apalagi lahan-lahan itu adalah rimba lindung dan sebagainya. Jadi ini juga langkah yang bakal kita laksanakan.

Saudara-saudara sekalian, saya juga sangat berterima kasih kepada banyak jejeran baru Senin (20/1) kemarin saya mendapat kehormatan meresmikan 37 proyek strategis ketenagalistrikan nasional, mencakup 26 pembangkit listrik dengan kapabilitas total 3,2 gigawatt, serta 11 jaringan transmisi dan gardu induk di 18 provinsi.

Sebagian besar dari pembangkit listrik ini adalah daya bersih, daya terbarukan. Saya kira jika dicek kelak ini mungkin peresmian terbesar dalam satu hari. Ini menunjukkan daya keahlian kita. We can do it. Dan ini saya mesti sampaikan bahwa ini hasil kerja keras pemerintah-pemerintah sebelum pemerintah kita.

Jadi marilah kita selalu menghormati semua pihak, semua yang telah bekerja keras, pendahulu-pendahulu kita. Kita sampai di sini bukan seketika. Kita sampai di sini lantaran perjalanan jauh. Pembangunan suatu bangsa bukan pembangunan 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun. Pembangunan suatu bangsa adalah puluhan tahun. Apa yang dirintis Bung Karno, kita nikmati sekarang, apa yang diteruskan oleh Pak Harto kita teruskan, kita nikmati sekarang demikian Presiden demi Presiden, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Mega, Pak Jokowi ini terus. Contohnya saya baru tiga bulan menjabat, saya sudah resmikan proyek yang dilaksanakan mulai 2015, bayangkan.

Jadi inilah yang saya minta menjadi alur bernegara kita. Kita ini melanjutkan suatu long march perjalanan jauh, estafet demi estafet kita terima baru kelak kita bakal mencapai cita-cita kita. Saya sangat optimis bahwa kita bakal sampai ke situ.

Saudara-saudara, sementara itu yang saya sampaikan. Teman-teman media saya kira cukup banyak bahan ya. Sekarang bakal saya sampaikan hal-hal yang belum perlu Anda dengar. Kan begitu kan? Saya kira media-media ini tetap muda-muda. Jadi ada hal-hal yang jika orang tua bicara, yang muda-muda, anak-anak biasanya tunggu di luar kan begitu kan?.

Terima kasih sementara. Paling lama ini, era Pak Jokowi sejenak di dalam.


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025








Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!