Apa Saja Faktor Yang Dapat Menyebabkan Adhd? - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) alias gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas adalah kondisi neurodevelopmental yang menyebabkan seseorang kesulitan memusatkan perhatian, bersikap impulsif, dan condong hiperaktif.
ADHD umumnya terdiagnosis pada anak-anak, tetapi dalam beberapa kasus, gejalanya dapat terus bersambung hingga dewasa.
Terdapat beberapa aspek yang diyakini sebagai penyebab terjadinya kondisi ini, dari aspek genetik hingga terjadinya gangguan perkembangan pada otak. Berikut keterangan selengkapnya.
Penyebab ADHD
Hingga kini, penyebab pasti ADHD belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa aspek di bawah ini dipercaya dapat berkontribusi terhadap terjadinya perihal tersebut.
- Faktor genetik: ADHD condong terjadi dalam keluarga, yang menunjukkan adanya keterkaitan dengan aspek keturunan.
- Gangguan perkembangan otak: Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam struktur dan aktivitas otak pada perseorangan dengan ADHD.
- Paparan unsur berbahaya: Konsumsi alkohol, rokok, alias paparan unsur berbisa selama kehamilan dapat meningkatkan akibat ADHD pada anak.
- Persalinan prematur alias berat badan lahir rendah: Kondisi ini dikaitkan dengan kemungkinan gangguan perkembangan otak yang dapat menyebabkan ADHD.
Baca juga: Kenali indikasi ADHD berikut ini yang mampu terjadi pada siapa saja
Jenis-jenis ADHD
ADHD terbagi menjadi tiga jenis utama berasas indikasi yang dominan, yaitu:
1. ADHD dominan inatentif
Sebelumnya dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (ADD), jenis ini ditandai dengan kesulitan dalam memusatkan perhatian, mudah lupa, sering kehilangan barang, serta susah mengikuti petunjuk alias menyelesaikan tugas.
2. ADHD dominan hiperaktif-impulsif
Pengidap jenis ini menunjukkan perilaku hiperaktif seperti tidak mampu diam, berbincang berlebihan, sering menginterupsi pembicaraan orang lain, serta susah menunggu giliran dalam suatu kegiatan.
3. ADHD kombinasi
Jenis ini merupakan campuran dari dua jenis sebelumnya, di mana pengidap mengalami kesulitan konsentrasi sekaligus menunjukkan perilaku impulsif dan hiperaktif.
Gejala ADHD
Gejala ADHD dapat bervariasi tergantung pada jenisnya. Berikut beberapa ciri-ciri umum yang dapat ditemukan pada pengidap ADHD:
1. Gejala ADHD dominan inatentif:
- Kesulitan memusatkan perhatian pada perincian kecil.
- Mudah terdistraksi oleh lingkungan sekitar.
- Sulit menyelesaikan tugas alias mengikuti petunjuk panjang.
- Sering lupa alias kehilangan peralatan yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari.
2. Gejala ADHD dominan hiperaktif-impulsif:
- Tidak mampu duduk tak bersuara dalam waktu lama.
- Sering berbincang tanpa henti dan menyela pembicaraan orang lain.
- Berlarian alias memanjat pada situasi yang tidak sesuai.
- Sulit mengontrol emosi dan sering bertindak tanpa berpikir.
Baca juga: Mengenal lebih dalam tentang apa itu ADHD?
Cara penanganan ADHD
Meskipun ADHD tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, terdapat beragam metode untuk membantu pengidapnya menata indikasi dan meningkatkan kualitas hidup. Beberapa di antaranya meliputi:
- Terapi perilaku kognitif (CBT): Terapi ini membantu pengidap ADHD dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan konsentrasi, mengontrol impulsivitas, serta menata emosi.
- Pengobatan medis: Dokter dapat meresepkan obat stimulan maupun non-stimulan guna membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi hiperaktivitas.
- Dukungan dari orang tua dan lingkungan: Orang tua dapat membantu dengan menciptakan rutinitas yang terstruktur, memberikan petunjuk yang jelas, serta memberi penghargaan atas perilaku positif anak.
- Pendekatan edukasi: Sekolah dapat menyediakan support khusus, seperti strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan anak ADHD.
ADHD tidak hanya menyebabkan pengidapnya kesulitan berkonsentrasi, tetapi juga melibatkan ketidakmampuan dalam mengatur emosi, menyusun rencana, serta menyesuaikan diri dengan lingkungan. Jika tidak ditangani dengan baik, ADHD dapat berakibat pada prestasi akademik, hubungan sosial, hingga produktivitas kerja.
Oleh lantaran itu, krusial bagi orang tua dan masyarakat untuk lebih memahami kondisi ini agar dapat memberikan support yang optimal bagi mereka yang mengalaminya.
Bagi family yang menduga anaknya mengalami ADHD, segera konsultasikan dengan tenaga medis ahli untuk mendapatkan pemeriksaan dan rencana perawatan yang tepat.
Baca juga: Peneliti ungkap akibat ADHD terhadap angan hidup laki-laki dan wanita
Editor: Albert Michael
Copyright © BERITAJA 2025
you are at the end of the news article with the title:
"Apa Saja Faktor Yang Dapat Menyebabkan Adhd? - Beritaja"
Editor’s Note: If you’re looking for emergency gear, warm clothing, or household essentials to stay prepared, check out the wide range of options available on Amazon.
*This link uses the Amazon SiteStripe affiliate program. We may earn a small commission at no extra cost to you.
Subscribe to Beritaja Weekly
Join our readers and get the latest news every Monday — free in your inbox.