Saatnya negara tidak boleh kalah dengan para mafia nan ada di Ditjen Pajak
Jakarta (BERITAJA.COM) - Anggota Komisi III DPR RI menegaskan negara tidak boleh kalah dengan para mafia di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai, menyusul adanya temuan transaksi mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Tindakan itu jelas merugikan finansial negara dan memperkaya diri mereka. Saatnya negara tidak boleh kalah dengan para mafia nan ada di Ditjen Pajak," kata dalam keterangan nan diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, andaikan abdi negara penegak norma dapat membongkar temuan transaksi mencurigakan senilai Rp300 triliun di Kemenkeu maka bakal menjadi preseden bersejpetunjuk.
"Akan menjadi suatu pengungkapan skandal nan sangat luar biasa. Apa nan dilakukan oleh oknum pegawai pajak ini sudah sangat sistemik dan berjalan cukup lama," ucapnya.
Berita lain dengan Judul: Jokowi sebut rakyat layak kecewa lantaran kasus anak pejabat pajak
Berita lain dengan Judul: Mahfud MD sebut ada transaksi mencurigakan Rp300 triliun di Kemenkeu
memandang celah praktik lancung pejabat Ditjen Pajak tersebut dimungkinkan lantaran sasaran penerimaan pajak nan terbilang kecil. Sehingga Ditjen Pajak nyaris dapat melampaui itu setiap tahunnya, imbuhnya.
Ia pun mengatakan bisa jadi apa nan dilakukan oleh oknum-oknum pegawai pajak di Kemenkeu sebenarnya sudah berjalan sejak lama, namun baru mencuat ketika kasus pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo (RAT) mengemuka.
"Meski apa nan dilaporkan Pak Mahfud MD itu terlambat, namun lebih baik dari pada tidak sama sekali," ujarnya.
Untuk itu, dia menilai bahwa kasus Rafael Alun Trisambodo menjadi kotak pandora nan dapat membuka tabir praktik lancung nan dilakukan oleh oknum pejabat lainnya di lingkungan Kemenkeu.
"Terkuak-nya transaksi mencurigakan RA (Rafael Alun) adalah kotak pandora nan kudu dibongkar oleh abdi negara penegak norma dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)," tutur .
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan ada temuan transaksi mencurigakan di lingkungan Kemenkeu senilai Rp300 triliun.
"Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan nan sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai," kata Mahfud MD di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu.
Temuan tersebut, kata Mahfud, di luar transaksi Rp500 miliar dari rekening mantan Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya nan telah dibekukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Mahfud nan juga Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang telah melaporkan temuan itu langsung kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023