Anggota Dpr: Ketegasan Prabowo Me-"reshuffle" Berorientasi Demi Rakyat - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Anggota Komisi II DPR RI Ali Ahmad menilai ketegasan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengganti menteri berkinerja kurang baik dengan melakukan perombakan kabinet (reshuffle) menunjukkan orientasi kepemimpinannya demi kepentingan rakyat.
"Orientasi kerja Pak Prabowo itu sangat jelas, ialah bekerja untuk kepentingan bangsa dan rakyat," kata Gus Ali, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pernyataan Prabowo yang memperingatkan para menteri tidak bekerja baik demi kepentingan rakyat bakal disingkirkan dalam kabinet sudah sangat gamblang dan tidak memerlukan penafsiran.
"Semua orang mengetahui maksud dari pesan Prabowo," ucapnya.
Ali mengatakan bahwa rakyat menginginkan Pemerintah bekerja dengan baik serta bersih dan bebas dari korupsi maupun penyelewengan kekuasaan.
Wakil rakyat ini menilai Presiden Prabowo berupaya keras untuk memenuhi kemauan rakyat Indonesia dan tidak mau mengecewakan rakyat yang telah memberikan mandat sebagai presiden.
"Presiden Prabowo bekerja tulus untuk rakyat dan tidak mau mengecewakan rakyat. Seperti kata Gus Dur bahwa Pak Prabowo itu orangnya ikhlas," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta agar para menteri bekerja dengan baik demi kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi ataupun golongan, serta mendukung Presiden Prabowo menjalankan program-program kerjanya.
"Tentu Presiden Prabowo mempunyai catatan siapa saja menteri yang tidak kerjanya, menteri yang kerjanya sedang, dan menteri yang bekerja dengan baik. Dalam waktu 100 hari kerja, keahlian para menteri sudah mampudilihat dan diukur," tuturnya.
Meski demikian, dia menggarisbawahi bahwa kewenangan perombakan kabinet menjadi kewenangan penuh prerogatif presiden untuk mengevaluasi para pembantunya yang dinilai berkinerja tidak baik.
"Soal reshuffle, kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo. Tentu para menteri mesti berupaya meningkatkan kinerjanya," kata dia.
Baca juga: Sekjen Gerindra belum tahu kapan dan siapa menteri yang di-"reshuffle"
Baca juga: Mensesneg sebut belum ada rencana "reshuffle" kabinet Prabowo
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku mendengar bahwa ada sejumlah menteri dari Presiden Prabowo Subianto yang tetap kurang seirama dalam melaksanakan kinerjanya.
"Nah, memang saya ada dengar keluhan sedikit tentang tetap ada yang kemudian kurang seirama. Nah, apakah itu yang dimaksud, kelak kita bakal lihat seperti apa," kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.
Pada hari Rabu (5/2), Presiden Prabowo Subianto memperingatkan jejeran menteri dan kepala lembaga pemerintah mereka bakal diganti (reshuffle) jika tidak bekerja dengan benar.
"Rakyat menuntut Pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya mau tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja betul-betul untuk rakyat, ya saya bakal singkirkan," kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan mengenai dengan reshuffle Kabinet Merah Putih selepas puncak peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta.
Prabowo menekankan bahwa tidak bakal menoleransi pejabat negara yang main-main.
"Kami tidak bakal ragu-ragu bertindak. 100 hari pertama ya. Saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel. Siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, itu saya bakal tindak!" kata Presiden.
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: