Airlangga Sebut Uni Emirat Arab Siap Dukung Ri Wujudkan Energi Bersih - Beritaja

1 bulan yang lalu

Indonesia menyatakan kesiapan untuk melanjutkan kerja sama ekonomi secara intensif dengan UEA

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Uni Emirat Arab (UEA) siap mendukung Indonesia untuk mewujudkan transisi daya bersih.

Hal ini menjadi salah satu poin pembahasan dalam pertemuan bilateral antara Airlangga dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei di aktivitas World Goverment Summit, Dubai.

“Pemerintah Indonesia berbareng Uni Emirat Arab (UEA) alias Persatuan Emirat Arab (PEA) sepakat untuk bekerja-sama untuk menuju daya bersih dan penguatan digitalisasi industri,” kata Airlangga dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Selasa.

Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menyoroti pentingnya integrasi teknologi dalam sektor industri. Termasuk pemanfaatan robotika dan sistem produksi tanpa awak (unmanned production) yang telah diterapkan di beberapa sektor, seperti manufaktur dan pertambangan.

Indonesia sendiri telah mulai mengangkat unmanned truck dalam operasi tambang, seperti yang dilakukan di Freeport, serta sistem produksi berbasis digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi.

Airlangga menuturkan, dalam bagian daya bersih UEA mendukung transisi daya Indonesia dengan beragam proyek, ialah melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang rencananya bakal dilakukan tahun ini.

Menko Perekonomian menyebut, sebagai salah satu penanammodal terbesar di Indonesia, UEA secara signifikan aktif berperan-serta dalam beberapa proyek pembangunan prasarana maupun transisi daya di Indonesia.

“Dukungan PEA terhadap pertumbuhan Indonesia dalam membangun prasarana strategis seperti jalan tol dan pelabuhan dengan Abu Dhabi Growth Fund sangat kami penghargaan,” tuturnya.

Ia menambahkan, peran UEA dalam membangun pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Asia Tenggara di Cirata. Jawa Barat merupakan salah satu kerja sama monumental dan signifikan terhadap proses transisi daya bersih Indonesia.

"Indonesia menyatakan kesiapan untuk melanjutkan kerja sama ekonomi secara intensif dengan UEA dengan beberapa format bilateral yang telah terjalin,” imbuhnya.

Sementara, Menteri Suhail menegaskan komitmen UEA untuk mendukung pengembangan prasarana daya hijau di Indonesia.

Salah satu langkah konkret adalah rencana kerja sama dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapabilitas hingga 10 GW. Hal ini sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan daya dan membuka kesempatan ekspor listrik ke negara tetangga.

UEA juga menekankan pentingnya pembangunan pusat info seiring dengan meningkatnya kebutuhan info di negara-negara besar seperti AS dan China.

Lebih lanjut, Menteri Suhail menyatakan kesiapan UEA menjadi mitra strategis bagi industrialisasi Indonesia. Termasuk dalam mendukung pembentukan sistem power grid di ASEAN yang hingga sekarang belum terealisasi.

UEA juga terbuka untuk berinvestasi di beragam sektor dan mengundang lebih banyak pelaku upaya untuk bekerja-sama dengan Indonesia.

“Kami sangat berkeinginan untuk meningkatkan investasi dan siap mendukung Indonesia untuk menciptakan kesempatan ekonomi baru dengan investasi di sektor energi, digitalisasi, dan industrialisasi,” terang Menteri Suhail saat berjumpa Airlangga.