Trending

Ahy: Infrastruktur Berorientasi Pada Sdm Kunci Indonesia Emas 2045 - Beritaja

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
Kalau membangun bendungan, berfaedah mesti dipastikan irigasinya, baik primer, sekunder, maupun tersier, tersambung dan mengairi sawah-sawah rakyat.

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa pembangunan prasarana yang berorientasi pada sumber daya manusia (SDM) pada akhirnya menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Infrastruktur yang berorientasi pada SDM pada akhirnya menjadi kunci Indonesia Emas 2045," kata AHY di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikan AHY saat memberikan pidato sambutan dalam aktivitas obrolan publik 100 Hari Kabinet 100 Menteri antara Harapan dan Tantangan, sekaligus peluncuran kitab yang diselenggarakan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Di awal, AHY menyebut terdapat tiga agenda utama dalam pembangunan prasarana ke depan.

Pertama, kata dia, prasarana yang berorientasi pada terciptanya kemandirian pangan, energi, dan air. Misalnya, pembangunan bendungan.

Terkait dengan perihal tersebut, dia menyinggung pesan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan agar pembangunan prasarana mesti berakibat langsung pada produktivitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kalau membangun bendungan, kata dia, berfaedah mesti dipastikan irigasinya, baik primer, sekunder, maupun tersier, tersambung dan mengairi sawah-sawah rakyat.

"Petani senang lantaran bakal makin produktif. Dengan demikian,mampu menjadi suplai yang baik ke pasar. Di sisi lain, konsumen juga senang lantaran harganya lebih stabil dan lain sebagainya," tutur AHY.

Baca juga: AHY berterima kasih kepercayaan publik tinggi di 100 hari kerja pemerintahan

Baca juga: Menko AHY pastikan investigasi pagar laut diusut tuntas ATR/BPN

Kedua, lanjut dia, pembangunan prasarana yang berorientasi pada peningkatan kualitas SDM. Misalnya, perbaikan sarana dan prasarana sekolah, peningkatan akomodasi dan jasa kesehatan, hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Tak terkecuali, tambah dia, penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat yang dilengkapi dengan sistem sanitasi baik. Setidaknya 10 juta kepala family (KK) di Indonesia belum mempunyai rumah, dan 27 juta KK lainnya menghuni rumah tidak layak huni (RTLH).

"Inilah kenapa program-program pembangunan dan pembaharuan rumah mesti kencang. Harus kencang. Mengapa? Karena dengan itu kitamampu menghadirkan kehidupan yang baik," katanya.

Adapun pembangunan prasarana terakhir, dia menyebut haruslah yang berorientasi pada peningkatan konektivitas guna mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu konektivitas bentuk maupun digital.

"Jika prasarana bergabung dengan baik, kemudianmampu saling terkoneksi satu sama lain,mampu dipastikan Indonesia bakal mempunyai daya saing tinggi," katanya.

AHY melanjutkan, "Indonesia bakalmampu membuka ruang investasi yang lebih optimal. Indonesiamampu dan mesti menjadi pusat pertumbuhan sekaligus pusat perdagangan di area Asia Tenggara. Harus!"

Baca juga: Menko AHY: MBG upaya entaskan kelaparan guna dongkrak produktivitas


Editor: Albert Michael
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!