Adjie Rimbawan Kembali Pimpin Fasta - Beritaja

2 hari yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Adjie Rimbawan kembali terpilih sebagai Ketua Forum Alumni Siswa Pecinta Alam (Fasta) periode 2025-2030 dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke-2 yang digelar di Aula Ki Hajar Dewantara, Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sabtu (10/5).

Dalam pemilihan itu, Adjie memperoleh 22 suara dari 27 pemilik suara. Pemilihan ini mengukuhkan kepercayaan para alumni Sispala se-DKI Jakarta terhadap kepemimpinan Adjie dalam membawa Fasta menuju petunjuk yang lebih baik.

Adjie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, mengatakan rasa syukurnya atas kepercayaan yang kembali diberikan kepadanya.

Ia juga mengutarakan rencana besar untuk membenahi Fasta dengan tiga fase strategis. "Saya punya misi jangka panjang dalam membenahi Fasta," katanya.

Hal-hal yang sempat mengakibatkan Fasta kurang mendapat tempat di lingkungan pecinta alam bakal segera diperbaiki.

Fase pertama bakal difokuskan pada tata kelola organisasi dan revitalisasi. Ia menilai selama ini Fasta belum menampilkan terobosan berfaedah dan perlu pembenahan internal.

Revitalisasi krusial lantaran selama beberapa waktu terakhir Fasta melangkah begitu saja. "Tanpa ada gebrakan baru," katanya.

Fase kedua, dia bakal konsentrasi pada penguatan kapabilitas Siswa Pecinta Alam (Sispala) agar lebih mumpuni dan diandalkan, khususnya dalam aspek lingkungan hidup. Dalam fase ini, pendekatan kepada sekolah-sekolah bakal menjadi prioritas utama.

“Penting bagi pihak sekolah memahami bahwa keberadaan Sispala bukan hanya soal prestasi ekskul, tapi soal pembentukan karakter," katanya.

Pada fase ketiga, Adjie menekankan pentingnya mengubah paradigma terhadap Sispala. Siswa pecinta alam mesti dilihat sebagai bagian dari upaya pendidikan karakter, bukan sekadar pencari prestasi.

"Sispala adalah wadah pembentukan karakter. Bukan sekadar ekskul. Ini mesti menjadi pemahaman bersama," tuturnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Raja Gah menyambut baik terselenggaranya Mubes ke-2 Fasta.

Ia menilai kehadiran siswa pecinta alam di sekolah memberikan kontribusi krusial dalam penguatan pendidikan karakter.

"Kami sangat memuji peran Sispala. Pendidikan bukan hanya di ruang kelas, tapi juga mampu digali dari alam, laut, rimba dan gunung," ujarnya.

Fasta merupakan organisasi koordinasi dan wadah berpadu alumni siswa pecinta alam se-DKI Jakarta yang didirikan pada 10 Juli 2018.

Fasta lahir dari keresahan terhadap pembatasan aktivitas luar ruang akibat Pergub Nomor 179 Tahun 2015.

Organisasi ini berkarakter nirlaba, independen dan partisipatif serta berkedudukan sebagai pendamping, pembina dan pengawas aktivitas ekstrakurikuler Sispala di tingkat SMA/SMK/MA.

Fasta juga aktif menjalin kemitraan dengan sekolah dan pemerintah wilayah dalam pengembangan pendidikan, training serta keahlian untuk menyalurkan kegemaran dan prestasi para siswa dalam aktivitas alam terbuka.

anda berada diakhir artikel berita dengan judul: