2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Sebanyak 2.273 penduduk terdampak gempa magnitudo 7,7 magnitudo di Myanmar memanfaatkan jasa kesehatan Tim Medis Darurat (Emergency Medical Team/EMT) Indonesia yang bekerja di negara itu selama 3-15 April 2025.
Ketua EMT Indonesia dr Eko Medistianto dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu malam, mengatakan pasien tidak hanya berasal dari ibu kota Naypyitaw, tetapi juga wilayah-wilayah lain yang menempuh perjalanan cukup jauh untuk mendapatkan jasa medis.
“(Selain Naypyitaw) ada juga yang dari Mandalay dan Yangon dengan waktu tempuh satu sampai tiga jam ke posko kesehatan Indonesia,” kata dia.
EMT Indonesia memberikan pelayanan kesehatan darurat di Rumah Sakit 50 Bed Oattara Thiri Township, Naypyitaw.
Dia menjelaskan posko kesehatan tersebut setiap hari dikunjungi sekitar 200 penduduk yang antre sejak pagi sebelum jasa dibuka.
Pelayanan yang diberikan mencakup kedaruratan, rawat jalan, kesehatan anak, bedah minor, kebidanan, terapi nyeri, jasa farmasi, laboratorium dasar, hingga pemeriksaan X-ray.

Tim yang disiapkan Kementerian Kesehatan Indonesia-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini beranggota 36 personel, antara lain tujuh master umum, dua master ahli bedah, dua ahli ortopedi, dua master ahli emergensi, satu master anestesi, satu master anak, 11 perawat, tiga tenaga farmasi, satu bidan, satu petugas administrasi, dan empat tenaga logistik.
Dengan kelengkapan tenaga medis dan peralatan, EMT Indonesia dinilai mampu memberikan support jasa kesehatan secara optimal untuk menangani masyarakat setempat, setelah wilayah itu dilanda bencana.
Tim ini diagendakan tetap bakal menjalani misi kemanusiaan di Myanmar, setidaknya sampai dengan 23 April mendatang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan perihal tersebut bagian dari support Pemerintah Indonesia kepada masyarakat Myanmar yang mengalami gempa luar biasa hingga meruntuhkan banyak gedung pada awal April lalu.
Gempa bumi berskala besar memengaruhi secara signifikan aktivitas jasa kesehatan, khususnya di Kota Naypyitaw yang mengalami akibat kerusakan bangunan, ribuan orang menjadi korban luka-luka dan meninggal dunia.
Baca juga: Tim medis RI di Myanmar obati ribuan warga-wanita mengandung korban gempa
Baca juga: Baznas RI salurkan 10.000 sarung untuk Muslim terdampak gempa Myanmar
Baca juga: INAS bantu akomodasi rumah sakit di Myanmar untuk korban gempa bumi
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: